TUGAS KELUARGA DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN MENGKONSUMSI OBATBEBAS DI DESA TEMU KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO
Keywords:
Tugas Keluarga, Membuat Keputusan, Mengkonsumsi Obat BebAbstract
Melakukan pengobatan diri sendiri merupakan salah satu tugas keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara dini. Namun sayangnya, sering kali dijumpai bahwa pengobatan sendiri menjadi sangat boros karena mengkonsumsi obat-obat yang tidak dibutuhkan, atau malah bisa berbahaya misalnya karena penggunaan yang tidak sesuai dengan aturan pakai. Tujuan penelitian adalah mengetahui tugas keluarga dalam membuat keputusan mengkonsumsi obat bebas di Desa Temu Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Desain penelitian deskriptif. Jumlah populasi seluruh kepala keluarga di Desa Temu Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro tahun 2024 sebanyak 1.230 KK dan sampel sebagian kepala keluarga sebesar 90 responden, pengumpulan data 8 hari mendapat 70 responden, dengan online/telepon sebanyak 5 responden jumlah keseluruhan sebanyak 75 responden. Pemilihan sampel dengan probability sampling dengan stratified random sampling. Saat pandemi Covid-19 dengan purposive sampling. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner kemudian data diolah menggunakan editing, coding, scoring dan tabulating. Dianalisa untuk mencari prosentase. Dari hasil penelitian didapatkan dari 75 kepala keluarga di Desa Temu Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro mayoritas melakukan tugas keluarga dalam membuat keputusan mengkonsumsi obat bebas dalam kategori kurang sebanyak 68 orang (90,67%). Kesimpulannya Tugas keluarga dalam membuat keputusan mengkonsumsi obat bebas di Desa Temu Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro mayoritas dalam kategori kurang. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan perlu menambah informasi tentang kesehatan khususnya tentang obat bebas dengan cara mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, serta diharapkan keluarga atau kepala keluarga untuk melakukan pengobatan ke pelayanan kesehatan yang ada untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan dari pengobatan sendiri yang tidak tepat.